PETUNJUK PELAKSANAAN TES KELINCAHAN

         Petunjuk pelaksanaan tes kelincahan menggunakan tes the badminton-specific agility testing protocol (Chen, et al., 2015:82).
1.      Tujuan
Mengukur kemampuan bergerak cepat ke segala arah dengan teknik kerja kaki spesifik bulutangkis.
2.      Peralatan
a.       Stopwatch
b.      Pita pengukur
c.       Kerucut lalu-lintas
3.      Prosedur
a.       Testi berdiri kedua kaki di tengah lapangan (dalam kotak)
b.      Pada aba-aba “ya” testor menghidupkan stopwatch; testi bergerak searah jarum jam secepat mungkin dengan langkah teknik spesifik bulutangkis dan satu tangan berusaha menyentuh kerucut lalu-lintas nomor 1, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 2, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 3, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 4, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 5, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 6 dan terakhir kembali ke tengah (finish).
c.       Pada saat terakhir kembali ke tengah (finish), yaitu kaki testi menyentuh tanda X, testor mematikan stopwatch.
d.      Ulangi tes ini dengan arah berlawanan jarum jam, yaitu: Pada aba-aba “ya” testor menghidupkan stopwatch; testi bergerak berlawanan arah jarum jam secepat mungkin dengan langkah teknik spesifik bulutangkis dan satu tangan berusaha menyentuh kerucut lalu-lintas nomor 6, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 5, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 4, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 3, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 2, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor 1 dan terakhir kembali ke tengah (finish).
e.       Ulangi tes ini dengan arah bebas ke nomor kerucut lalu-lintas dan kembali ke tengah, yaitu: Pada aba-aba “ya’ testor menghidupkan stopwatch; testi bergerak berlawanan arah sesuai keinginan testi secepat mungkin dengan teknik langkah spesifik bulutangkis dan satu tangan berusaha menyentuh kerucut lalu-lintas tersebut, kemudian kembali ke tengah, lanjut bergerak ke arah kerucut lalu-lintas nomor lainnya, sedemikian rupa sehingga 6 kerucut lalu-lintas telah tersentuh testi dan terakhir kembali ke tengah (finish).
4.      Skor
Catatlah waktu tempuh testi dengan ketelitian 0,1 detik.
Gambar. The Badminton-Specific Agility Testing Protocol
(Chen, et al., 2015:82)


PETUNJUK PELAKSANAAN TES BOWLING CRICKET

         Petunjuk pelaksanaan tes bowling cricket menggunakan tes bowling dari Pont (2010: 109).
Gambar. Tes Bowling
1.      Tujuan: untuk mendapatkan dan mengembangkan keterampilan bowling secara akurat, untuk menerapkan keterampilan dan taktik untuk meningkatkan jumlah skor yang mengarah pada dasar stumps dan memaksimalkan área target, bagi pemain untuk mengevaluasi dan meningkatkan pelaksanaan pemain dengan mendengarkan instruksi, mengamati performa yang lain, dan menganalisis pelaksanaan pemain sendiri.
2.      Yang dibutuhkan: pemain berpasangan, 1 cone per pasangan, 2 bola tenis per pasangan (bucket bola dapat digunakan), 10 stumps (6, 3, 1).
3.      Prosedur: pemain bekerja secara berpasangan, seperti yang ditunjukkan pada gambar, mencoba untuk mencapai stumps pada saat bowling. Satu pemain bowls dua bola pada target pertama dari enam stumps, kemudian bowls dua bola pada target berikutnya dari tiga stumps, dan terakhir bowls dua bola pada target terakhir dari satu stump. Bola yang di daerah pasangan untuk pasangan yang melakukan bowling. Poin yang diberikan bagi yang berhasil mencapai stumps adalah sebagai berikut: 1 poin bagi yang mencapai 6 stumps, 2 poin bagi yang mencapai 3 stumps, dan 3 poin bagi yang mencapai 1 stumps. Setelah satu set dari perlakuan, peran pemain bergantian.
4.      Hal penting:
a.       Lakukan dengan lancar dan diimbangi dengan pola yang lebih tenang.
b.      Memungkinkan bowler melakukan bound pada tanah ke tent peg 1 (kontak kaki belakang). Momentum turun ke arah target (kontak kaki depan) dengan pinggul dan bahu yang sejalan untuk menjaga aksi yang aman pada tent peg 2.
c.       Melalui ayunan lengan dan kaki mendorong untuk menyelesaikan aksi.
5.      Variasi: dimulai dari posisi awal dan menggunakan metode satu tahap, menambah atau mengurangi panjang área bermain, menambah panjangnya run up, menambah target cones, bowl underarm.

      Tes dan pengukuran passing lambung sepakbola menggunakan petunjuk tes passing lambung Bobby Charlton (Mielke, 2003: 26).
Petunjuk pelaksanaan tes passing lambung sepakbola (tes passing lambung Bobby Charlton)
Tentukan daerah sasaran seluas 10 meter persegi di lapangan. Di dalam bidang persegi tersebut, buat lagi tiga bidang persegi yang lebih kecil. Bidang persegi yang paling tengah luasnya 4 m2, bidang berikutnya 6 m2, dan bidang ketiga adalah 8 m2. Setiap bidang persegi memiliki nilai poin sendiri-sendiri: bidang yang paling tengah bernilai 100 poin, bidang berikutnya 50 poin, bidang berikutnya lagi 40 poin, dan bidang paling luar bernilai 30 poin.
Letakkan empat bola pada jarak yang ditentukan berdasarkan usia dan keterampilan pemain. Mulailah dengan jarak minimal 15 meter untuk pemain yang kurang berpengalaman dan diperjauh untuk pemain yang lebih tua. Setiap pemain mendapatkan empat kali kesempatan untuk melambungkan bola ke target untuk mencetak skor sebanyak mungkin.
Gambar Tes Passing Lambung
(Mielke, 2003: 26)


Tes Whole Body Reaction Measurement

Petunjuk Pelaksanaan Whole Body Reaction Measurement
1. Tujuan : mengukur waktu reaksi tangan dan kaki dengan rangsang penglihatan
atau pendengaran.
2. Perlengkapan : Reaction Time Meter, dengan ketelitian sampai dengan per 10.000
detik. Alat ini terdiri dari unit operator, unit penjawab dan 4 lampu
perangsang dengan warna berbeda, serta bel.
3. Pelaksanaan :
a. Lampu perangsang diletakkan di depan testi, terpisah sejauh 3 meter. Tinggi lampu sedikitnya 30° dari pandangan testi.
b. Unit penjawab diletakkan di lantai atau di atas meja di depan testi.
c. Testi duduk dengan rileks, jari-jari di¬letakkan di atas tombol penjawab.
d. Unit operator diletakkan di tempat yang tidak menghalangi pandangan testi terhadap lampu perangsang.
e. Display angka pada unit operator harus menunjukkan angka 00.0000.
f. Operator menekan tombol untuk menyalakan lampu perangsang (display angka berjalan).
g. Testi menekan tombol penjawab sesuai dengan warna lampu yang menyala (display angka berhenti).
h. Bila yang akan diukur waktu reaksi kaki, kaki diletakkan di atas tombol penjawab.
i. Bila akan menggunakan rangsang audio, operator menekan bel dan testi menjawabnya dengan menekan tom¬bol penjawab bel.
4. Penilaian:
a. Angka yang tertera pada display angka ketika orang coba menjawab rangsang menunjukkan waktu reaksinya.
b. Waktu reaksi yang tercepat yang digunakan untuk menilai waktu reaksi testi.

Tes Shoulder and Arm Dynamometer

Petunjuk Pelaksanaan Shoulder and Arm Dynamometer.
A. Kekuatan Menarik
1. Tujuan : mengukur kekuatan lengan dan bahu dalam gerakan menarik.
2. Perlengkapan : Shoulder and arm dynamometer
3. Pelaksanaan :
a. Testi berdiri tegak dengan kedua tungkai membuka selebar bahu.
b. Shoulder and arm dynamometer dipegang dengan kedua tangan di depan dada.
c. Badan dan alat menghadap ke depan.
d. Kedua lengan atas ke samping, kedua siku ditekuk.
e. Tarik sekuat-kuatnya Shoulder and arm dynamometer. Kedua lengan tidak boleh menyentuh dada.
f. Tes dilakukan sebanyak dua kali, diambil hasil terbaiknya.
B. Kekuatan Mendorong
1. Tujuan : mengukur kekuatan lengan dan bahu dalam gerakan mendorong.
2. Perlengkapan : Shoulder and arm dynamometer
3. Pelaksanaan :
a. Testi berdiri tegak dengan kedua tungkai dan membuka selebar bahu.
b. Shoulder and arm dynamometer dipegang dengan kedua tangan di depan dada.
c. Badan dan alat menghadap ke depan.
d. Kedua lengan atas ke samping, dan kedua siku ditekuk.
e. Dorong sekuat-kuatnya Shoulder and arm dynamometer ke arah dalam. Kedua lengan tidak boleh menyentuh dada.
f. Tes dilakukan sebanyak dua kali, diambil hasil yang terbaik.

Tes Shoulder and Arm Dynamometer

Petunjuk Pelaksanaan Shoulder and Arm Dynamometer.
A. Kekuatan Menarik
1. Tujuan : mengukur kekuatan lengan dan bahu dalam gerakan menarik.
2. Perlengkapan : Shoulder and arm dynamometer
3. Pelaksanaan :
a. Testi berdiri tegak dengan kedua tungkai membuka selebar bahu.
b. Shoulder and arm dynamometer dipegang dengan kedua tangan di depan dada.
c. Badan dan alat menghadap ke depan.
d. Kedua lengan atas ke samping, kedua siku ditekuk.
e. Tarik sekuat-kuatnya Shoulder and arm dynamometer. Kedua lengan tidak boleh menyentuh dada.
f. Tes dilakukan sebanyak dua kali, diambil hasil terbaiknya.
B. Kekuatan Mendorong
1. Tujuan : mengukur kekuatan lengan dan bahu dalam gerakan mendorong.
2. Perlengkapan : Shoulder and arm dynamometer
3. Pelaksanaan :
a. Testi berdiri tegak dengan kedua tungkai dan membuka selebar bahu.
b. Shoulder and arm dynamometer dipegang dengan kedua tangan di depan dada.
c. Badan dan alat menghadap ke depan.
d. Kedua lengan atas ke samping, dan kedua siku ditekuk.
e. Dorong sekuat-kuatnya Shoulder and arm dynamometer ke arah dalam. Kedua lengan tidak boleh menyentuh dada.
f. Tes dilakukan sebanyak dua kali, diambil hasil yang terbaik.

Tes Forward Fleximeter and Multibox

Petunjuk Pelaksanaan Sit and Reach.
1. Tujuan : mengukur kelentukan otot punggung ke arah depan, dan paha belakang.
2. Sasaran : laki-laki dan perempuan yang berusia 5 tahun ke atas.
3. Perlengkapan : Forward fleximeter and multibox.
4. Pelaksanaan :
a. Testi duduk selinjur tanpa sepatu, lutut lurus, telapak kaki menempel pada sisi box.
b. Kedua tangan lurus diletakkan di atas ujung box, telapak tangan menempel di permukaan box.
c. Dorong dengan tangan sejauh mungkin, tahan 1 detik, catat hasilnya.
d. Dilakukan 4 kali ulangan.
e. Pada saat tangan mendorong ke depan kedua lutut harus tetap lurus.
f. Dorongan harus dilakukan dengan dua tangan bersama-sama, bila tidak tes harus diulang.
g. Sebelum melakukan tes harus pemanasan terlebih dahulu.
5. Penilaian:
Raihan terjauh dari ke empat ulangan merupakan nilai kelentukan punggung bawah testi. Angka dicatat sampai mendekati 1 cm.