PETUNJUK PELAKSANAAN TES POWER OTOT TUNGKAI

(Johnson and Nelson, 1986:210)

1. Tujuan tes adalah untuk mengetahui power otot tungkai.
2. Alat dan perlengkapan
a. Alat penimbang berat badan dengan ketelitian hingga 0,5 kg.
b. Blangko dan alat tulis.
3. Petugas:
a. Seorang pengawas gerak yang bertugas mengawasi benar tidaknya gerakan.
b. Seorang pencatat yang bertugas mencatat nilai yang diperoleh.
4. Pelaksanaan tes:
a. Vertical Power Jump Test.
1. The Lewis Nomogram ditempelkan pada dinding dengan alas yang rata.
2. Testi berdiri jinjit tanpa alas, dengan tangan yang satu lurus ke atas menempel pada papan skala (The Lewis Nomogram) tangan yang lain dilipat kebelakang rileks. Petugas mencatat angka yang ditunjukkan oleh tangan pada papan skala.
3. Testi melompat dengan menekuk lutut ± 115o sambil menyentuhkan tangan pada papan skala. Kemudian petugas mencatat angka yang ditunjukkan oleh tangan pada papan skala.

b. Mengukur berat badan:
1. Alat penimbang ditempatkan pada permukaan yang rata, skala alat penimbang harus di tera terlebih dahulu agar alat tersebut memenuhi standart.
2. Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian yang ringan (t-shirt dan celana pendek).
3. Testi berdiri tegak dengan berat badan terdistribusi secara merata pada bagian tengah alat penimbang.
4. Petugas mencatat berat badan testi hingga ukuran 0,5 kg yang terdekat.
5. Untuk menentukan besarnya power otot tungkai ditentukan dengan rumus :
P = [√4,9 (berat badan) √D”]
Keterangan :
P = Power (kg-m/detik).
D” = Tinggi raihan (nilai waktu melompat dikurangi nilai waktu berdiri tegak).